Di lingkungan sekolah, setiap siswa berhak mendapatkan suasana yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan mereka. Sayangnya, terkadang masih ada perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan tersebut, seperti pelecehan, intimidasi, atau pengucilan. Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan prestasi akademik siswa.
Untuk menciptakan sekolah yang bebas dari gangguan tersebut, perlu adanya upaya bersama dari seluruh warga sekolah. Pertama, sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas dalam menangani kasus-kasus yang mengganggu lingkungan sekolah. Kebijakan ini harus disosialisasikan dengan baik kepada siswa, guru, dan orang tua.
Selain itu, sekolah juga perlu memperkuat budaya saling menghargai dan empati di antara siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mendorong kerja sama, kepemimpinan, dan pemecahan masalah secara kolektif. Misalnya, program mentoring di mana siswa senior membimbing juniornya, atau kegiatan outbound yang melatih keterampilan komunikasi dan kerja tim.
Tidak kalah penting, peran guru dan konselor sekolah juga sangat vital dalam menciptakan lingkungan yang positif. Mereka harus mampu menjadi teladan dan fasilitator bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat. Selain itu, mereka juga harus peka dalam mendeteksi dan menangani kasus-kasus yang mengganggu kenyamanan siswa.
Dengan upaya bersama dari seluruh warga sekolah, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara utuh, baik secara akademik maupun non-akademik. Hal ini akan membawa dampak positif bagi masa depan generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa.
